Tuesday, March 17, 2015

TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA MU KEMBALI, KARENA AKU TELAH SEMBUH

Akhir – akhir ini malam yang kulalui terasa begitu lama. Selalu ada tanya, Kapan kan ku temui lagi hangat nya mentari? Kapan kan ku rasakan lagi harum nya udara pagi ? kapan kan ku lihat lagi bening nya embun pagi ? pertanyaan – pertanyaan itu selalu menghantui malam ku. Aku masih menunggu, terlalu lama aku terkurung dalam kotak ini.

KETIKA KAU MEMUTUSKAN UNTUK MELANGKAH PERGI DARIKU


Sesak di dada yang kurasa dan dunia semakin menyempit, mendorong ku untuk terpaku di ujung sana. Kulangkahkan kaki perlahan, ku gapai kembali tangan mu. Tangan yang pernah membelai rambutku dengan penuh cinta, tangan yang selalu menguatkan ku saat ku melemah, tangan yang pernah memberiku banyak kejutan, tangan yang selalu menghangatkan hari – hari ku. Namun sekarang tidak lagi, karena kau melepas dan mengibaskan genggaman tangan ku. apa yang telah kau lakukan sudah membuatku cukup mengerti bahwa ini adalah keputusan terakhirmu.

BERUSAHA TETAP BANGKIT, MESKI SAKIT MELIHATMU DENGANNYA


Belum kering luka kemarin, namun sudah tumbuh lagi luka yang baru, aku melihat kau telah bersamanya. Dengan jelas di depan mataku, kau berkata memilih dia. Apa yang ku lihat saat itu, membuatku semakin yakin, dialah alasan terkuatmu untuk melepasku. Sungguh kulihat jelas, kau menggenggam tangannya dengan tanpa dosa, seakan semua tentang kita telah menguap dari benakmu. Secepat inikah ??? Masih teringat jelas bagaimana caramu membahagiakanku, tapi kini kau telah berusaha membahagiakan yang lain. Tahukah kau, sepanjang malam, aku habiskan waktu untuk memandang langit, berharap kau juga memandang langit yang sama. Terkadang jika hujan turun, aku bermain bersama rintik - rintiknya, berharap engkau juga menyentuh hujan yang sama. Namun yang ada semu dan angan ku semata.

Waktu membangunkanku, berkata bahwa aku harus tetap berdiri. sudah saat nya aku keluar dari tempat persembunyian ku. Meski tanpamu, aku seperti kehilangan satu kaki. Meski jatuh berulangkali, aku harus tetap bangkit, aku harus sembuh, aku tak boleh terus begini, life must go on ! apapun yang terjadi, drama kehidupan ini harus terus berlanjut. Memang ini tidaklah mudah. Aku harus membuka mata ku, betapa banyak orang – orang yang menyayangiku dan bersedia meminjamkan pundak nya untuk ku. Aku juga masih punya Tuhan yang tak pernah meninggalkanku. Bercerita dan berkeluh kesah pada Nya terasa lebih nyaman. Karena hanya Dia yang membuatku yakin, bahwa suatu saat akan datang seseorang yang menggenggam tangan ku selamanya dan lebih baik dari mu yang telah mencampakkan ku.

LUKA KU TELAH SEMBUH, NAMUN KAU DATANG KEMBALI


Aku mulai menikmati hari - hari ku tanpa mu. Aku habiskan waktu ku dengan berbagai kesibukan dan lebih mendekatkan diri pada Nya. Ternyata tanpamu aku masih bisa bernafas. Akupun telah mampu merasakan kembali hangat nya mentari, harum nya udara dan bening nya embun pagi. Tanpa mu aku merasa lebih baik. Banyak hal – hal baru yang telah aku dapatkan. Dan ternyata tanpamu, dunia ini sangat mengagumkan !. Aku habiskan waktu untuk menikmati segala ciptaan Nya. Bersyukur aku pada Tuhan, karena bisa dengan ikhlas dan penuh kerelaan melepasmu.

Diantara tawa yang sedang aku  nikmati, kau tiba – tiba hadir kembali dalam hidupku. Memecahkan canda tawa dan mengejutkanku dengan segala hipnotis yang kau bawa. Kau memohon padaku, agar aku kembali dalam pelukanmu. Hujanpun basahi pipi mu, kau menyesal sungguh menyesal karena telah meninggalkanku. Karena dia yang pernah bersamamu, dia yang membuat mu meninggalkanku, telah mencampakkan dan menghianatimu. Kau berkata padaku, ternyata hanya aku yang mampu mengerti dan melengkapimu. Tapi maaf aku tak bisa menerima mu kembali. Luka ini telah tertutup kuat. Aku telah mampu sembuhkan sendiri luka itu. Meski aku masih sendiri, aku tak ingin luka itu terbuka lagi. Kesalahan yang pernah kau buat, mungkin bisa kau lakukan kembali. Kini aku lebih mencintai diriku, hatiku, dan masa depan ku. karena aku yakin, suatu saat nanti ada seseorang yang memasang cincin di jari manisku dan dengan tulus membalas pelukan ku. Aku pun memutuskan, jawaban atas segala tawaranmu adalah “tidak”, aku tidak akan pernah lagi menerima seseorang yang telah menghianatiku. Aku telah menemukan hidupku yang baru dan lebih baik. Terimakasih Tuhan atas segala kuasa Mu, kini aku benar – benar sembuh.

No comments:

Post a Comment